Google Perkuata Keamanan Sistem Password

Google Perkuata Keamanan Sistem Password

Google telah merilis sistem sign-in baru dengan autentifikasi dua langkah dalam 40 bahasa di 150 negara jangkauannya. Layanan untuk mengantisipasi hacker untuk menyusup ke dalam akun Google ini sebenarnya sudah berjalan sejak Februari lalu. Saat itu layanan hanya dalam bahasa Inggris.

Sistem keamanan baru itu menggabungkan password dan kode verifikasi. Kode itu dihasilkan oleh aplikasi Google di smartphone iPhone, Android, dan Blackberry atau dikirimkan kepada pengguna melalui SMS maupun pesan suara. Akun Google tersebut kemudian bisa diakses hanya setelah kode dimasukkan. Kode verifikasi tersebut valid untuk satu sesi sign-in atau bisa dibuat valid hingga 30 hari.


Penggunaan kode verifikasi itu telah diperkenalkan bagi pengguna Google Apps sejak September tahun lalu dan mulai bisa digunakan dalam bahasa Inggris sejak Februari. Tidak ada batasan wilayah sebelumnya. Namun, Google telah menambahkan layanan penerimaan kode melalui SMS dan pesan suara di lebih banyak lagi negara agar mereka yang tidak menggunakan aplikasi Google Authenticator di smartphone tetap bisa menikmati fitur keamanan baru ini.


Kode verifikasi melalui SMS dan pesan suara otomatis ini akan sangat berguna bagi negara seperti India di mana pengguna smartphone masih terbatas.


Setelah pengguna membuat pengaturan di ponsel untuk bisa menerima kode verifikasi, ada 10 kode cadangan yang disediakan. Kode-kode cadangan itu masing-masing juga bisa digunakan untuk masuk ke akun Google, terutama dalam kondisi tertentu, seperti saat mereka sedang tidak bisa mengakses ponsel. Saat libur misalnya. Pengguna juga bisa menambahkan nomor ponsel alternatif untuk mengantisipasi nomer utama tidak tersedia atau hilang.


Nishit Shah, Product Manager bidang Keamanan Google, menjelaskan sistem baru itu mengurangi risiko keamanan secara signifikan. Google membuat sistem keamanan dua langkah ini setelah pada Juni lalu, password dari ratusan akun Gmail bocor, termasuk milik petugas pemerintah Amerika, aktivis politik China, petugas-petugas pemerintah di beberapa negara Asia, anggota militer, dan juga jurnalis, yang kesemuanya itu disinyalir terkumpul di Jinan, China.

Sumber : www.metrotvnews.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar karena DOFOLLOW BLOG. Klik Salah Satu Iklan jika sempat. Terima kasih kunjungannya.